Menulis IELTS Writing Academic sering kali menjadi momen paling menegangkan dalam ujian. Banyak peserta tiba-tiba merasa blank, seolah pikiran terkunci dan waktu berjalan sia-sia. Kondisi ini membuat tulisan kehilangan arah bahkan sebelum dimulai. Situasi tersebut bisa diatasi dengan strategi sederhana yang disebut teknik brainstorming IELTS Writing.
Dengan cara ini, ide bisa cepat dipetakan, disusun jadi outline jelas, dan kepanikan pun berubah jadi produktivitas. Tenang, artikel ini akan membahas kenapa brainstorming itu penting, cara menerapkannya, contoh singkat, sampai tips biar argumen tetap on track.
Mengapa Brainstorming Begitu Penting?
Banyak peserta merasa lebih aman langsung menulis pembuka saat ujian, padahal menyiapkan ide lebih dulu justru bisa menghemat waktu, Elfriends! Tanpa brainstorming, tulisan sering kehilangan arah atau bahkan berhenti di tengah jalan karena kehabisan bahan. Sebaliknya, ketika ide sudah dipetakan sejak awal, setiap paragraf punya tujuan jelas dan alurnya lebih logis.
Selain efisiensi, brainstorming juga meningkatkan rasa percaya diri. Kamu tidak lagi berhadapan dengan kertas kosong, melainkan dengan rencana yang siap dikembangkan. Hasilnya, esai jadi lebih fokus pada pertanyaan, argumen tetap konsisten, dan keseluruhan tulisan tampak lebih terstruktur, menjadi nilai penting untuk examiner IELTS. Inilah alasan sederhana kenapa brainstorming sebaiknya selalu dijadikan langkah pertama sebelum menulis.
Metode Brainstorming yang Efektif
Setiap orang punya cara berpikir yang berbeda, jadi teknik brainstorming pun bisa disesuaikan dengan gaya masing-masing. Ada tiga metode yang paling sering dipakai peserta IELTS yang dapat membantu Elfriends menemukan ide dengan cepat.
- Idea Listing
Metode ini adalah cara tercepat. Begitu membaca soal, tuliskan semua ide yang muncul tanpa perlu rapi. Misalnya saat mendapat pertanyaan “governments should spend money on railways rather than roads”, kamu bisa menuliskan hal-hal seperti, railways lebih ramah lingkungan, roads sering macet, railways lebih mahal dibangun, atau roads penting untuk akses desa. Setelah semua ide terkumpul, barulah pilih yang paling relevan dan bisa kamu dukung dengan contoh nyata.
- Mind-Map
Kalau Elfriends lebih nyaman dengan cara visual, mind-map bisa jadi pilihan. Letakkan topik utama di tengah, lalu tarik cabang ke arah argumen setuju dan tidak setuju. Dari setiap cabang itu, tambahkan detail pendukung atau contoh yang sesuai. Dengan melihat hubungan antar ide secara visual, pikiran jadi lebih mudah menemukan pola dan arah argumen.
- Quick Chart
Metode terakhir adalah membuat tabel sederhana berisi dua sisi, misalnya advantages vs disadvantages atau agree vs disagree. Cara ini cocok untuk soal opini maupun discussion essay. Hanya dengan satu menit membuat chart, kamu sudah punya kerangka jelas tentang argumen mana yang lebih kuat untuk dipilih dan dikembangkan menjadi esai.
Contoh Praktik: Brainstorming dalam 2 Menit
Contoh soal:
Some people think fast food is the main cause of health problems in society, while others argue that lifestyle choices play a bigger role. Discuss both views and give your own opinion.
1. Menulis Ide Awal (30 detik)
Langkah pertama dalam teknik brainstorming IELTS Writing adalah menuangkan semua ide secepat mungkin menggunakan idea listing.Pada soal ini, ada first view dan second view.
- First view: Fast food dipandang sebagai penyebab utama masalah kesehatan karena tinggi lemak, gula, dan garam, porsinya besar, murah dan mudah diakses, sehingga konsumsi berlebihan memicu obesitas dan penyakit jantung.
- Second view: Masalah kesehatan lebih ditentukan oleh gaya hidup. Olahraga, tidur cukup, dan pengelolaan stres punya dampak besar. Faktor seperti merokok atau alkohol bahkan lebih serius daripada fast food.
Dari catatan singkat ini, sudah terlihat kumpulan ide yang nantinya bisa dipilah dan dikembangkan lebih lanjut.
2. Membuat Chart Singkat (1 menit)
Setelah daftar ide terkumpul, langkah berikutnya adalah merapikannya dengan teknik quick chart. Format ini sederhana: membagi kertas menjadi dua kolom untuk membedakan first view dan second view.
Contoh penerapannya pada soal Fast Food and Health:
First View
(Fast Food = Penyebab Utama) |
Second View
(Lifestyle = Faktor Lebih Besar) |
Fast food tinggi kalori dan lemak jenuh | Kurang olahraga membuat metabolisme melambat |
Konsumsi berlebihan memicu obesitas | Pola tidur buruk berpengaruh pada hormon dan berat badan |
Harga murah → orang sering mengonsumsinya | Stres dan gaya hidup sibuk mendorong kebiasaan makan tidak sehat |
Memicu penyakit serius: diabetes, hipertensi | Kebiasaan merokok atau alkohol memperburuk kesehatan secara signifikan |
Dengan format ini, kedua pandangan bisa dibandingkan dengan cepat. Satu sisi menyoroti fast food sebagai penyebab utama masalah kesehatan, sementara sisi lainnya menekankan faktor gaya hidup sehari-hari yang lebih kompleks. Chart sederhana seperti ini membuat struktur argumen terlihat jelas dan memudahkan dalam menentukan alur esai.
3. Menentukan Opini Pribadi (30 detik)
Tahap terakhir adalah menghubungkan kedua argumen untuk menentukan opini pribadi. Teknik yang bisa dipakai di sini adalah mind-map. Caranya: tuliskan topik utama di tengah, lalu cabang ke dua sisi pandangan yang sudah disusun di quick chart. Dari cabang tersebut, tarik hubungan antara ide yang saling mendukung atau saling melengkapi.
Misalnya, dari first view berargumen bahwa fast food memang berbahaya karena kandungan gizinya buruk dan mudah diakses karena harganya yang murah. Namun, dari second view muncul gambaran yang lebih luas, kebiasaan makan hanya salah satu faktor, sedangkan gaya hidup sehari-hari (kurang olahraga, kurang tidur, stres) justru lebih dominan mempengaruhi kesehatan. Dengan menghubungkan dua sisi ini, terbentuk opini pribadi, fast food bisa menjadi pemicu masalah, tetapi faktor gaya hidup tetap lebih menentukan kondisi kesehatan seseorang.
Turn Ideas into Outline
Setelah brainstorming selesai, ide-ide yang semula masih berantakan harus diubah menjadi outline yang jelas. Outline berfungsi seperti kerangka bangunan. Tanpa fondasi yang kuat, isi esai bisa mudah berantakan. Dengan adanya outline, setiap paragraf sudah tahu akan membahas apa, bagaimana argumennya dikembangkan, dan contoh apa yang mendukung.
Struktur dasar esai IELTS Task 2 biasanya terdiri dari lima bagian utama, yaitu:
-
Introduction
Tulis ulang pertanyaan dan beri pernyataan yang menunjukkan posisi kamu. Kamu bisa mulai pembukaan dengan menulis:
“Although fast food is often blamed for causing serious health issues, I believe lifestyle choices have a greater impact on overall well-being.”
-
Body Paragraph 1 (first view)
Fokus pada first view, pilih 1-2 argumen paling relevan, lalu tambahkan contoh untuk mendukung pernyataanmu.
“Fast food usually contains excessive sugar and fat, which are strongly linked to obesity and diabetes. For example, the rising popularity of fast food chains in the United States has coincided with an alarming increase in obesity rates.”
-
Body Paragraph 2 (second view)
Saat membahas second view, kembali pilih 1-2 argumen penting dengan contoh yang konkrit.
“Health problems are more dependent on lifestyle habits. Many individuals who eat fast food occasionally remain fit because they combine it with regular exercise and a balanced diet.”
-
Body Paragraph 3 (Opinion)
Tuliskan opini pribadi, yang menghubungkan kedua sisi atau menegaskan pandangan tertentu.
“While fast food can harm health when consumed excessively, lifestyle choices such as daily exercise and meal balance are the real determinants of well-being. Therefore, I believe lifestyle plays a more decisive role.”
-
Conclusion
Tutup essay kamu dengan ringkasan argumen yang jelas.
“In conclusion, lifestyle habits are ultimately more important than fast food consumption in shaping people’s health.”
Dengan struktur ini, outline bukan hanya struktur saja, tetapi membantu dalam menulis yang terarah, logis, dan mudah dikembangkan menjadi essay. Hasilnya, proses menulis jadi lebih cepat dan anti blank.
Tips Menghindari Ide yang Keluar dari Konteks
Setelah outline jadi, tantangan berikutnya adalah menjaga agar tulisan tetap fokus dan tidak melebar ke luar konteks. Banyak peserta IELTS Academic yang sebenarnya sudah punya ide bagus, tetapi sering kehilangan fokus karena argumennya melebar ke hal-hal yang tidak relevan. Kondisi inilah yang membuat esai kehilangan poin penilaian di bagian Task Response.
Salah satu kunci untuk menghindari hal ini adalah memahami kata kunci pertanyaan dengan cermat. Misalnya, kalau soal membahas fast food and health, jangan tiba-tiba menyinggung global economy atau animal rights. Outline yang sudah kamu buat dari brainstorming akan menjadi pagar pembatas, ide-ide yang sesuai dipertahankan, sementara yang tidak relevan bisa langsung dieliminasi.
Selain itu, biasakan melakukan self-check saat menulis. Setiap kali menambahkan argumen atau contoh, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini menjawab pertanyaan?” Jika jawabannya tidak, lebih baik dihapus daripada membuat tulisan keluar konteks. Dengan cara ini, esai akan tetap ringkas, relevan, dan langsung menjawab pertanyaan yang diberikan.
Kesimpulan
Menulis IELTS Writing Academic memang sering bikin panik, tapi dengan teknik brainstorming IELTS Writing, kamu bisa mengubah ide yang berantakan jadi outline jelas yang memandukan setiap paragraf. Hasilnya, isi esai tersampaikan dengan jelas dan argumennya relevan.
Ingat untuk melakukan brainstorming dengan cepat, buat menjadi outline terstruktur, lalu cek ulang agar ide tidak keluar konteks. Kalau langkah ini dibiasakan, kamu enggak akan blank lagi saat ujian, malah lebih percaya diri karena sudah tahu arah tulisan dari awal.
Latih Teknik Brainstorming Kamu dan Kuasai IELTS Writing!
Kalau kamu merasa terbantu dengan teknik brainstorming IELTS Writing dan ingin latihan lebih mendalam, ElevaU punya solusi lengkap buat Elfriends! Dengan IELTS Preparation Class, kamu bisa langsung praktik lewat mock up test, belajar strategi menulis, dan dapat feedback personal supaya esai kamu semakin tajam dan fokus.
Yuk, konsultasikan dulu dengan Elmin. Chat admin sekarang untuk konsultasi gratis dan temukan program persiapan IELTS yang paling sesuai dengan kebutuhanmu!