10 Kesalahan Yang Sering Dihadapi Saat IELTS Writing dan Solusinya

Artikel ini membahas kesalahan-kesalahan umum dalam mengerjakan tes IELTS Writing task serta solusi untuk mengatasinya.

Banyak calon peserta tes IELTS yang mengalami kesulitan karena melakukan kesalahan sederhana namun krusial saat writing test. Mulai dari salah saat membaca instruksi hingga penyusunan struktur paragraf yang berantakan; dimana kesalahan-kesalahan ini bisa menurunkan skor band secara signifikan. Apakah kamu pernah mengalaminya juga?

Untuk itu mari kita bahas apa saja 10 kesalahan umum saat mengerjakan IELTS Writing test dan cara menghindarinya!

1. Salah Memahami Pertanyaan (Misinterpreting the Task)

Masalah: Banyak peserta ujian yang langsung menulis jawaban tanpa sepenuhnya memahami apa yang diminta pada soal yang diberikan. Sehingga menyebabkan jawaban menjadi tidak relevan, dan ada juga yang hanya menjawab sebagian pertanyaan saja.

Contoh kesalahan:

  • Soal: “Discuss both views and give your opinion.”
    Jawaban: Hanya membahas satu sisi argumen tanpa menyebut sisi satunya lagi, atau tanpa menambahkan opini pribadi terhadap kasus yang dibahas.

Solusi untuk memperbaikinya:

  • Baca soal lebih dari sekali sampai kamu benar-benar memahami perintah yang diminta. 
  • Menggarisbawahi keyword penting seperti “advantages/disadvantages”, “to what extent”, or “your opinion”.
  • Buat kerangka singkat (outline) yang berisi poin-poin untuk dijabarkan sebelum mulai menulis.

 

2. Pengelolaan Manajemen Waktu yang Buruk

Masalah: Peserta seringkali mengalami kehabisan waktu karena terlalu lama menyelesaikan Task 1 atau terlalu cepat mengerjakan Task 2 tanpa sempat melakukan proofreading.

Distribusi waktu yang ideal:

  • Task 1 dikerjakan dalam kurun waktu 20 menit
  • Task 2 dikerjakan dalam kurun waktu 40 menit

Solusi:

  • Gunakan teknik 5-30-5 pembagian waktu: 5 menit untuk perencanaan, 30 menit menulis, 5 menit untuk final review.
  • Latihan dengan menggunakan timer agar terbiasa dengan tekanan waktu secara nyata.
  • Jangan mengejar kesempurnaan di awal, tetapi utamakan untuk menyelesaikan seluruh task terlebih dahulu, baru kemudian melakukan perbaikan pada bagian yang butuh.

 

3. Penyusunan Paragraf dengan Struktur yang Tidak Jelas

Masalah: Menulis tulisan tanpa paragraf yang logis, ataupun memasukkan semua ide yang dicampur dalam satu paragraf panjang tanpa urutan yang teratur.

Contoh:

  • Tidak adanya topic sentence di awal bagian paragraf.
  • Minimnya kata transisi penghubung antar paragraf, e.g.: Firstly, Moreover, However).

Solusi:
Gunakan struktur standar yang baku dalam penulisan:

  • Paragraf Pembuka Intro: Lakukan Parafrase soal ditambah dengan thesis statement. (cek poin no 9 untuk selengkapnya tentang parafrase soal)
  • Paragraf Body 1: Berisi poin pertama ditambah dengan penjelasan beserta contoh.
  • Paragraf Body 2: Berisi poin kedua ditambah dengan penjelasan beserta contoh.
  • Paragraf Penutup/Conclusion: Berisi ringkasan ide ditambah opini pribadi jika diminta.

4. Jumlah Target Word Count Tulisan yang Tidak Dipenuhi

Masalah: Menulis dengan jumlah word count di bawah batas minimum (150 untuk Task 1, 250 untuk Task 2), yang dimana bisa langsung menurunkan skor Task Achievement.

Efek: Nilai bisa jatuh ke bawah band score 6 meskipun kualitas tulisannya sudah bagus.

Solusi:

  • Cobalah membiasakan diri untuk latihan menulis yang diakhiri dengan menghitung jumlah kata.
  • Tambahkan detail, contoh, dan ekspansi argumen dengan kualitas untuk mencapai batas minimum word count.
  • Hindari “fillers” yang tidak menambah makna. Yang dimaksud dengan fillers di sini adalah kata, frasa, atau kalimat yang ditambahkan hanya untuk menambah jumlah kata, tetapi tidak memberikan informasi baru, tidak memperkuat argumen, dan tidak relevan secara substansi.

 

5. Terdapat Kesalahan pada Ejaan & Typo (Spelling Errors)

Masalah: Spelling errors merupakah hal yang sangat crucial dan bisa berdampak pada nilai Lexical Resource dan Grammatical Accuracy. Spelling errors tidak boleh diremehkan karena akan berpengaruh secara keseluruhan terhadap arti dan makna kalimat.

Contoh:

  • Kata “Their vs there”
  • Enviroment ❌ → Environment

Solusi:

  • Gunakan kamus Bahasa Inggris saat latihan (Cambridge, Oxford) yang dapat membantu jika kamu ragu atau bingung terhadap suatu kata.
  • Buat list daftar kesalahan ejaan kata yang sering kamu lakukan, sehingga kamu bisa sering latihan untuk memperbaikinya.
  • Sisakan waktu 5 menit di akhir setiap task untuk melakukan pengecekan secara manual.

6. Kosakata Monoton (Repetitive Vocabulary)

Masalah: Terlalu sering melakukan pengulangan kata yang sama, sehingga membuat tulisan kamu tidak variatif.

Contoh:
Menggunakan kata important yang diulang sebanyak lima kali dalam satu essay.

Solusi:

  • Buatlah bank sinonim/persamaan untuk kata-kata yang umum. Misal: selain important ada juga kata pengganti seperti crucial, vital, significant). Kamu bisa gunakan kamus parafrase/paraphrasing tools yang ada.
  • Gunakan idiom atau collocation yang sesuai konteks akademik. Contoh: play a vital role, raise awareness. Sederhananya, collocation merupakan kombinasi kata yang “pas secara kebiasaan”
  • Hindari overusing thesaurus: pastikan kata yang digunakan sudah benar konteksnya. Overusing thesaurus berarti terlalu sering menggunakan suatu kata ataupun salah dalam menggunakan sinonim yang ada dalam kamus sinonim (thesaurus) tanpa memahami makna, nuansa, atau konteks dari kata-kata tersebut.

7. Bahasa yang Klise & Frasa yang Dihafal (Memorized Phrases)

Masalah: Banyak peserta IELTS, khususnya di bagian Writing Task 2 dan Speaking, menggunakan frasa pembuka atau struktur kalimat yang sangat umum, sering terdengar, dan sudah “dikenal” oleh para examiner.

Frasa seperti ini sering dianggap sebagai “template” hafalan, karena selain tidak menunjukkan fleksibilitas kemampuan Bahasa Inggris dari peserta dan juga terasa generik serta kadang tidak sesuai konteks. Dimana tentu saja ini bisa mengurangi nilai coherence dan lexical resource, dua kriteria penting dalam penilaian IELTS.

Contoh Klise:

  • “In today’s modern world…” Terlalu umum dan tidak menambah makna spesifik
  • “This essay will discuss both sides…” Terlalu mekanis dan tidak menggambarkan kemampuan argumentasi.

Solusi:

  • Alih-alih menggunakan pembukaan yang terlalu umum, langsung arahkan kalimat pembuka kamu ke isu yang dibahas dalam soal. Contoh: “Making community service a required part of the school curriculum raises questions about the role of education in shaping social responsibility.” 
  • Fokus ke clarity, bukan ke “terdengar pintar”. Terkadang peserta ingin terdengar “akademis” atau “berwawasan”, sehingga menggunakan frasa rumit yang terlihat tidak alami atau dibuat-buat. Padahal, kalimat yang jelas, langsung, dan sesuai topik akan lebih dihargai. 
  • Latih parafrase sendiri dari soal menggunakan gaya kamu sendiri. Usahakan untuk menghindari meniru struktur soal secara mentah-mentah. Contoh:

Soal: Many people think that the best way to reduce crime is to give longer prison sentences. Others, however, believe there are better alternative ways to reduce crime.

Parafrase Efektif:
“While longer jail time is often seen as a strong deterrent, some argue that other methods—such as education or rehabilitation—might address the root causes of crime more effectively.”

 

8. Struktur Kalimat yang Terlalu Sederhana atau Terlalu Rumit

Masalah:

  • Kalimat yang terlalu pendek dan sederhana cenderung membuat tulisan terdengar seperti daftar fakta dan terlihat kurang fleksibel. Ini bisa menandakan bahwa kemampuan grammar dan variasi struktur kalimat yang kamu kuasai masih terbatas.
  • Sebaliknya, mencoba membuat kalimat yang terlalu panjang atau rumit (ditambah lagi tanpa penguasaan grammar yang cukup) bisa menyebabkan kalimat menjadi terlalu rumit sehingga sulit dipahami, kalimat menjadi tidak selesai/nggak nyambung (fragmented) serta rawan grammar error dan mengurangi kejelasan.

Contoh:

  • Simpel: People like technology. It helps us.
  • Terlalu rumit: The technology, which in recent times has become ubiquitous in all facets of human life, and that… (Kalimat ini belum selesai, tidak jelas subjek-verbnya, dan membingungkan)

Solusi:

  • Karena IELTS menyukai variasi, jadi kombinasikan berbagai tipe kalimat seperti kalimat sederhana, kompleks, dan compound.

    Simple sentence: 1 klausa utama
    Compound sentence: 2 klausa independen yang disambung dengan and, but, or, so
    Complex sentence: Ada klausa utama + klausa pendukung (dengan because, although, while, dll)

    Contoh Variasi yang Sehat:

          Simple: Technology improves our daily life.
          Compound: Many people use smartphones, and they rely on them for work and communication.
          Complex: Although some argue that technology reduces face-to-face interaction, others believe it enhances global connection.

 

  • Gunakan Struktur Kompleks secara alami seperti relative clauses, if-conditionals, passive voice, tetapi jangan dipaksakan.

    Relative Clauses:
    “Social media, which many young people use daily, can affect mental health.” 
  • If-Conditionals:
    “If schools introduced more creative subjects, students might become more engaged.” 
  • Passive Voice:
    “Online content is often shared without checking its accuracy.”

 

  • Selalu diingat bahwa tujuan utamanya adalah fokus pada tingkat kejelasan dan struktur yang logis. Karena para Examiner menghargai poin-poin seperti: Ide yang tersampaikan dengan baik, kalimat yang tersusun dengan rapi dan bebas dari grammar error, serta variasi struktur kalimat yang beragam tapi tetap mudah dipahami.

    Kuncinya adalah keseimbangan dalam kalimat. Gunakan struktur yang kamu kuasai, dan tingkatkan variasi secara bertahap sambil menjaga kejelasan.

 

9. Tidak Memparafrase Soal (No Paraphrasing of the Prompt)

Masalah: Kebanyakan peserta IELTS hanya menyalin ulang kalimat dari soal ke paragraf pembuka jawaban tanpa melakukan perubahan apa pun. Ini adalah kesalahan umum yang bisa mengurangi skor lexical resource (kekayaan kosakata), karena:

  • Examiner akan menilai kamu tidak menunjukkan kemampuan untuk melakukan parafrase.
  • Menandakan bahwa kamu hanya menyalin soal, bukan sedang membangun argumen pribadi.
    Terlihat sangat tidak orisinil dan terlalu bergantung pada bahasa yang ada di soal.

Solusi:

  • Gunakan sinonim, padanan kata dan perubahan struktur kalimat. Cobalah ubah urutan dari subjek, objek, atau klausa-nya.
  • Contoh:
    • Soal original: Some people think that the government should build more public parks in cities instead of shopping malls. 
    • Parafrase: Many individuals argue that urban development should prioritize the creation of green recreational spaces rather than expanding commercial shopping areas.

      People bisa diganti dengan individuals / citizens / members of society

      Think menjadi believe / argue / claim / are of the opinion

      Build ditukar dengan construct / develop / establish

      Public parks pengganti katanya bisa menggunakan green spaces / recreational areas

      Shopping malls sering juga disebut sebagai commercial centers / retail complexes

 

10. Argumen Tidak Didukung Contoh atau Penjelasan (Lack of Support)

Masalah: Salah satu kesalahan umum yang menyebabkan nilai Task Response rendah di IELTS Writing adalah menyatakan opini tanpa dukungan logis.

Kebanyakan peserta yang menulis pernyataan seperti contoh salah dibawah ini:

Education is important.” (tanpa menyertakan penjelasan lanjut mengapa penting atau bagaimana itu berdampak pada kehidupan nyata)

Akibatnya:

  • Argumen terasa sangat lemah atau dangkal.
  • Tidak memenuhi ekspektasi dari sisi akademis untuk developed ideas.
  • Tidak menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan analitis (analytical and critical thinking).

Solusi:
Gunakan format terstruktur untuk mengembangkan argumen, seperti pola di bawah ini.

Topic Sentence → Explanation → Example → Result/Impact

Contoh benar:

Topik: Some people believe university education should be free for everyone.

Paragraf yang didukung dengan baik, seperti berikut:

Topic Sentence:
Making higher education free would give more people access to better career opportunities.

Explanation:
This is because many individuals from low-income families are unable to afford tuition fees, which limits their chances of upward mobility.

Example:
For instance, a report by UNESCO found that students in countries with free university education have a 40% higher participation rate in tertiary education.

Result/Impact:
As a result, the workforce in these countries tends to be more skilled and diverse, benefiting the economy in the long run.

Tips Praktis + Latihan

  1. Bikin checklist: pertanyaan, paragraf, word count, grammar.
  2. Gunakan timer dalam tiap latihan.
  3. Proofreading 5–10 menit sebelum selesai.
  4. Tracking kesalahan: ejaan, grammar, vocabulary lalu perbaiki terus.
  5. Baca sampel Band 7+: pelajari variasi bahasa & struktur argumen.

Pertanyaan Umum Seputar IELTS Writing

Apakah sulit mendapatkan nilai 7 dalam IELTS writing?
Mendapatkannya bukanlah hal yang mustahil. Dengan memahami kriteria penilaian seperti task response, coherence, grammar & vocabulary; disertai latihan yang konsisten maka band score 7 bisa dicapai.

Berapa 30 dari 40 dalam menulis IELTS?
Kalau disederhanakan, menjawab 75 % kriteria yang terbagi menjadi struktur jelas, ide solid, minim kesalahan. Kalau disimpulkan berarti 30/40 itu setara band score 7.

Bagaimana cara menilai tulisan IELTS saya?
Gunakan rubrik IELTS resmi, minta feedback dari tutor atau teman, atau gunakan layanan koreksi yang bisa diakses secara online (trainers, forum, dsb).

Pemeriksa tulisan mana yang terbaik untuk IELTS?
Layanan seperti IDP atau British Council hanya lembaga yang menyelenggarakan test. Untuk latihan, tutor bersertifikat seperti ElevaU.id bisa memberikan penilaian sesuai standar IELTS yang berlaku.


Untuk itu, kalau kamu serius ingin capai band score 7+, coba cek kelas persiapan IELTS di ElevaU.id. Di kelas ini, kamu akan mendapatkan:

  • Bimbingan langsung dari tutor yang tersertifikasi dan berpengalaman.
  • Modul latihan tidak hanya writing lengkap juga disertai latihan soal yang terstruktur seperti ujian asli.
  • Feedback koreksi kesalahan yang efektif & sudah dipersonalisasi sesuai kemampuan kamu.

Mari Kunjungi ElevaU.id sekarang, dan tingkatkan chance kamu mendapat skor ideal di tes IELTS! Jika kamu masih kesulitan dan bingung dalam menentukan kelas yang ingin diikuti, silakan hubungi Admin ElevaU untuk konsultasi secara gratis.

Related posts