Artikel ini membahas berbagai jurusan kesehatan yang tersedia di luar negeri beserta universitas terbaiknya. Dimulai dari jurusan-jurusan yang tidak tersedia di Indonesia hingga prospek kerja lulusannya. Di akhir, kamu akan mendapatkan gambaran lengkap tentang persyaratan kuliah dan peluang karir di bidang kesehatan internasional.
Bingung mau kuliah jurusan kesehatan tapi merasa pilihan di Indonesia terlalu mainstream? Kamu nggak sendirian. Banyak pelajar Indonesia yang hanya tahu jurusan kedokteran, keperawatan, atau farmasi. Padahal, di luar negeri ada puluhan jurusan kesehatan yang lebih terspesialisasi dan bahkan nggak ada di Indonesia!
Jurusan Kesehatan (S1) Spesialis di Luar Negeri
Sistem pendidikan kesehatan di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, memiliki pendekatan yang berbeda dengan Indonesia. Mereka menawarkan program-program yang sangat spesifik untuk memenuhi kebutuhan industri kesehatan modern yang terus berkembang.
Di Indonesia, mahasiswa umumnya masuk ke jurusan umum seperti Ilmu Kesehatan Masyarakat atau Keperawatan, baru kemudian memilih spesialisasi saat pascasarjana. Sementara itu, di luar negeri, kamu bisa langsung mengambil program S1 atau Diploma yang sangat terfokus pada satu bidang spesialis tertentu.
Jurusan kesehatan di luar negeri sangat beragam, bahkan ada beberapa yang jarang atau belum tersedia di jenjang sarjana di Indonesia. Pilihan studi S1 ini memungkinkanmu untuk fokus pada bidang yang benar-benar kamu minati sejak lulus SMA.
1. Health Information Management (Manajemen Informasi Kesehatan)
Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management atau HIM) adalah bidang yang krusial di era digital. Profesi ini menggabungkan teknologi informasi, prinsip bisnis, dan pengetahuan kesehatan untuk mengelola data pasien secara efisien dan aman. Profesional HIM bertugas mengorganisir, memastikan kualitas dan keakuratan data kesehatan, serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi privasi data. Di era digital health dan big data, lulusan S1 HIM sangat dicari untuk bekerja dengan electronic health records (EHR) dan analisis data kesehatan.
Rekomendasi Universitas: Southern New Hampshire University, University of Pittsburgh, Temple University.
2. Biomedical Engineering (Teknik Biomedis)
Bagi kamu yang mencintai Biologi sekaligus Fisika dan Matematika, Teknik Biomedis adalah perpaduan sempurna. Jurusan ini mengaplikasikan prinsip-prinsip teknik untuk menciptakan solusi inovatif dalam perawatan medis. Mahasiswa S1 Teknik Biomedis mempelajari bagaimana teknologi dapat meningkatkan perawatan, mulai dari pengembangan alat medis canggih seperti monitor jantung, mesin diagnostik, hingga pembuatan biomaterial dan organ buatan.
Rekomendasi Universitas: Johns Hopkins University, Georgia Institute of Technology, Duke University, Massachusetts Institute of Technology.
3. Exercise Science atau Kinesiology (Ilmu Olahraga)
Ilmu Olahraga (Exercise Science atau Kinesiology) adalah studi mendalam tentang gerakan tubuh manusia dan mekanika tubuh, mencakup anatomi, fisiologi, biomekanika, dan kontrol motorik. Program S1 ini sangat ideal jika kamu tertarik pada karir yang melibatkan performa fisik, pencegahan cedera, atau rehabilitasi. Meskipun kamu mungkin perlu melanjutkan ke tingkat profesional (Doctor of Physical Therapy atau Master’s di Athletic Training) untuk praktik klinis, gelar S1 ini adalah fondasi akademik yang sangat kuat.
Rekomendasi Universitas: University of Michigan, University of Florida, Penn State University, University of Texas at Austin.
4. Speech Language Pathology (Patologi Wicara Bahasa)
Meskipun praktik klinis sebagai Speech Language Pathologist (SLP) di banyak negara memerlukan gelar Master, beberapa universitas di Inggris menawarkan program BSc (Hons) Speech and Language Therapy sebagai jalur S1 langsung untuk memulai karir. SLP bertugas menilai, mendiagnosis, dan merawat gangguan komunikasi dan gangguan menelan pada pasien dari segala usia.
Rekomendasi Universitas: University of Sheffield, Newcastle University, University of Strathclyde.
5. Public Health dengan Spesialisasi Epidemiologi
Jurusan Public Health (Kesehatan Masyarakat) kini semakin populer di luar negeri dan membuka peluang kerja global di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, organisasi internasional seperti WHO dan UNICEF, hingga lembaga riset. Menariknya, di banyak universitas luar negeri, kamu bisa langsung memilih spesialisasi Epidemiologi sejak jenjang S1 yang masih jarang di Indonesia.
Epidemiologi mempelajari pola dan penyebaran penyakit dalam populasi, melatihmu menganalisis data kesehatan, dan menyusun strategi pencegahan yang efektif. Keahlian ini terbukti krusial, terutama di masa pandemi, sehingga lulusan Public Health dengan fokus Epidemiologi memiliki peluang sangat luas untuk berkarir internasional.
Rekomendasi Universitas: Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, University of North Carolina
6. Kedokteran (Doctor of Medicine/MBBS)
Struktur pendidikan kedokteran di luar negeri berbeda dari Indonesia. Di beberapa negara seperti Inggris dan Australia, kamu bisa langsung masuk ke program Sarjana Kedokteran (MBBS atau MD) setelah lulus SMA, tanpa harus memiliki gelar sarjana non-medis terlebih dahulu seperti yang umum di Amerika Serikat.
Program kedokteran di luar negeri biasanya berdurasi lima hingga enam tahun, mencakup fase pre-clinical (dasar ilmu kedokteran) dan clinical training (praktik di rumah sakit universitas). Model ini memungkinkan mahasiswa membangun kompetensi medis sejak awal perkuliahan.
Beberapa universitas bahkan menawarkan jalur “Undergraduate Entry to Medicine” yang sangat kompetitif dan dirancang khusus bagi lulusan SMA berprestasi. Setelah lulus, mahasiswa dapat melanjutkan ke program foundation year atau langsung ke tahap klinis, tergantung sistem negara tersebut.
Rekomendasi Universitas: University of Oxford Medical School, University of Cambridge School of Clinical Medicine, Monash University, University of Adelaide.
Prospek Karir Lulusan Jurusan Kesehatan
Lulusan dari program-program kesehatan spesialis di luar negeri memiliki prospek karir yang sangat beragam. Keahlian yang kamu miliki akan sangat dicari di pasar kerja internasional, membuka peluang di sektor teknologi, riset, hingga pelayanan klinis, dengan potensi penghasilan yang kompetitif.
Health Information Management (HIM)
- Health Information Manager
Gaji Estimasi: Sekitar $52.369 per tahun (Sekitar Rp 880 juta per tahun)
Bertanggung jawab mengawasi dan mengelola sistem informasi kesehatan pasien di rumah sakit, klinik, atau perusahaan teknologi kesehatan. Peran ini memastikan kualitas, keakuratan, dan keamanan data medis, serta menjaga kepatuhan terhadap regulasi privasi data. - Health Data Analyst
Gaji Estimasi: Sekitar $82.640 per tahun (Sekitar Rp 1,39 miliar per tahun)
Menganalisis big data kesehatan untuk mengidentifikasi tren penyakit, mengevaluasi efektivitas perawatan, dan memberikan wawasan berbasis data kepada manajemen rumah sakit atau perusahaan asuransi untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional.
Biomedical Engineering
- Biomedical Engineer/Medical Device Designer
Gaji Estimasi: Sekitar $93.165 per tahun (Sekitar Rp 1,56 miliar per tahun)
Merancang, mengembangkan, dan menguji perangkat medis baru, mulai dari organ buatan hingga alat diagnostik canggih. Bekerja di perusahaan alat kesehatan, laboratorium riset, atau rumah sakit. - Research Scientist (Biomedical)
Gaji Estimasi: Sekitar $93.325 per tahun (Sekitar Rp 1,57 miliar per tahun)
Melakukan penelitian mendalam untuk memajukan pemahaman di bidang biomaterial, biomekanika, atau genetika, bertujuan menciptakan solusi teknologi baru untuk masalah medis yang kompleks.
Exercise Science atau Kinesiology
- Athletic Trainer/Sports Scientist
Gaji Estimasi: Sekitar $84.892 per tahun (Sekitar Rp 1,43 miliar per tahun)
Mengkhususkan diri dalam pencegahan, diagnosis, dan penanganan cedera terkait olahraga. Bekerja dengan atlet di tim profesional, universitas, atau klinik olahraga, serta menganalisis performa fisik. - Physical Therapy Assistant (PTA)
Gaji Estimasi: Sekitar $65.860 per tahun (Sekitar Rp 1,11 miliar per tahun)
Bekerja di bawah pengawasan Physical Therapist untuk membantu pasien melakukan latihan rehabilitasi, memulihkan mobilitas, dan mengelola rasa sakit pasca cedera atau operasi.
Speech Language Pathology
- Speech Language Pathologist (SLP)
Gaji Estimasi: Sekitar $95.410 per tahun (Sekitar Rp 1,60 miliar per tahun)
Menilai, mendiagnosis, dan merawat gangguan komunikasi (seperti gangguan bicara, bahasa, dan suara) serta gangguan menelan pada pasien dari segala usia. Bekerja di sekolah, rumah sakit, pusat rehabilitasi, atau praktik pribadi. - Clinical Communication Specialist
Gaji Estimasi: Sekitar $77.717 per tahun (Sekitar Rp 1,31 miliar per tahun)
Fokus pada kasus klinis yang kompleks, seperti pasien pasca stroke, trauma otak, atau gangguan neurologis, membantu mereka memulihkan kemampuan komunikasi dan menelan.
Public Health (Epidemiologi)
- Epidemiologist
Gaji Estimasi: Sekitar $85,000 per tahun (Sekitar Rp 1,43 miliar per tahun)
Menganalisis pola penyebaran penyakit, mengidentifikasi faktor risiko, dan meneliti penyebab serta efek kondisi kesehatan pada populasi tertentu. Bekerja di departemen kesehatan pemerintah, lembaga riset, atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). - Health Policy Analyst/Public Health Consultant
Gaji Estimasi: Sekitar $96,920 per tahun (Sekitar Rp 1,63 miliar per tahun)
Mengevaluasi dan merumuskan kebijakan kesehatan masyarakat, mengadvokasi perubahan sistem, dan memberikan konsultasi strategis kepada lembaga pemerintah, NGO (misalnya UNICEF), atau organisasi kesehatan internasional.
Kedokteran (Doctor of Medicine/MBBS)
- General Practitioner (Dokter Umum)
Gaji Estimasi: Sekitar $141,524 per tahun (Sekitar Rp 2,38 miliar per tahun)
Memberikan layanan medis primer, mendiagnosis dan mengobati penyakit umum, serta memberikan edukasi kesehatan preventif kepada masyarakat di klinik atau rumah sakit. (Catatan: Gaji ini sangat bervariasi antar negara dan sistem kesehatan). - Clinical Researcher/Specialty Physician Gaji Estimasi: Sekitar $107,336 per tahun (Sekitar Rp 1,80 miliar per tahun)
Setelah menyelesaikan program residensi dan spesialisasi, berpraktik sebagai dokter spesialis (misalnya Kardiolog atau Neurolog) atau memimpin penelitian klinis untuk menguji perawatan dan obat-obatan baru di institusi akademik atau industri farmasi. (Gaji sangat bergantung pada spesialisasi dan pengalaman).
Tips Mempersiapkan Diri untuk Kuliah Kesehatan di Luar Negeri
Kuliah di jurusan kesehatan luar negeri bukan hanya soal akademik, tapi juga kesiapan mental, finansial, dan kemampuan komunikasi. Supaya peluang diterima makin besar, ada baiknya kamu mulai persiapan bahkan sejak SMA.
1. Mulai Persiapan Sejak SMA
Langkah terbaik adalah mempersiapkan diri sedini mungkin. Fokuslah pada mata pelajaran sains seperti Biologi, Kimia, dan Fisika karena ini akan jadi dasar penting di perkuliahan nanti. Ikut ekstrakurikuler yang relevan, seperti Palang Merah Remaja (PMR) atau kegiatan sosial di puskesmas dan rumah sakit, juga bisa menambah nilai tambahan di aplikasi kuliahmu.
Selain akademik, kemampuan bahasa Inggris sangat penting. Hampir semua universitas luar negeri mensyaratkan skor IELTS tertentu (biasanya minimal 6.5-7.0 untuk jurusan kesehatan). Jadi penting untuk cek strategi persiapan IELTS yang tepat agar targetmu tercapai.
Untuk membantumu lebih siap, kamu bisa ikut Free Trial Class IELTS dari ElevaU pada 26 Oktober 2025. Trial ini memberi kesempatan mencoba belajar intensif bareng mentor berpengalaman, fokus pada Listening dan Reading, plus ada diskon 10% kalau mendaftar kelas IELTS Preparation Class setelah trial.
2. Cari Pengalaman Relevan
Universitas luar negeri sangat menyukai kandidat yang memiliki pengalaman relevan di bidang kesehatan. Mulailah dengan:
- Volunteer di rumah sakit, klinik, atau puskesmas.
- Ikut program shadowing bersama tenaga medis.
- Bergabung dengan komunitas kesehatan di sekolah.
- Jika ada kesempatan, ikut riset ilmiah atau kompetisi sains.
Semua pengalaman ini bisa memperkuat personal statement dan menunjukkan bahwa kamu punya dedikasi yang sungguh-sungguh di bidang kesehatan.
3. Persiapkan Finansial
Biaya kuliah di luar negeri cukup besar, jadi penting untuk merencanakan dari awal.
- Riset berbagai beasiswa seperti LPDP, Fulbright, Australia Awards, atau beasiswa universitas.
- Hitung biaya kuliah, akomodasi, dan kebutuhan hidup.
- Mulai menabung sejak SMA, atau cari peluang part-time job saat nanti sudah kuliah.
4. Bangun Portofolio yang Kuat
Portofolio kuliah yang bagus tidak hanya soal nilai tinggi, tapi juga tentang kepribadian dan motivasi.
- Minta surat rekomendasi dari guru yang mengenalmu dengan baik.
- Tulis personal statement yang jujur dan menggambarkan passion kamu di bidang kesehatan.
- Soroti pengalaman unik seperti kegiatan sosial atau penelitian.
- Latih kemampuan interview agar kamu siap menjawab pertanyaan tentang motivasi dan rencana masa depan.
5. Research Sebelum Memilih Program
Sebelum menentukan universitas, lakukan riset mendalam agar pilihanmu tepat.
- Pelajari curriculum dan course offerings.
- Cek akreditasi jurusan dan universitas.
- Bandingkan graduation rate dan job placement rate.
- Hubungi alumni jika memungkinkan untuk mendapat insight langsung.
- Pertimbangkan juga biaya hidup dan lingkungan kota tempat kuliah.
Mulai dari Persiapan IELTS Bersama Elevau!
Sebelum menapaki perjalanan kuliah di jurusan kesehatan impianmu di luar negeri, pastikan kamu sudah punya bekal kemampuan bahasa Inggris yang kuat.
Program IELTS Preparation Class di Elevau dirancang khusus untuk membantu calon mahasiswa seperti kamu meraih skor IELTS tinggi agar lolos seleksi universitas impian.
Keunggulan Program IELTS Elevau:
- Garansi Skor IELTS 7* (syarat & ketentuan berlaku)
- Fokus peningkatan tiap skill: Listening, Reading, Writing, dan Speaking
- Kelas interaktif, dengan pendampingan tutor ahli
- Review grammar dan latihan simulasi ujian di setiap sesi
Masih bingung harus mulai dari mana? Kamu bisa konsultasi GRATIS dengan admin Elevau untuk cari tahu program yang paling sesuai dengan kebutuhan dan target IELTS kamu.
Jangan lupa download E-Book eksklusif IELTS dari Elevau, berisi panduan belajar lengkap, strategi jitu, dan latihan soal untuk membantumu tembus skor target universitas luar negeri.


